Blogroll

Sabtu, 28 Januari 2012

Membangun Hotspot yang Aman untuk Keperluan Small Office Home Office (SOHO)

        Jaringan komputer tanpa kabel atau yang lebih sering disebut dengan istilah jaringan wireless dewasa ini semakin banyak dimanfaatkan oleh para pengguna komputer. Hal ini disebabkan karena kemudahan dari sistem wireless yang semakin mengurangi pengunaan teknologi kabel (wire) sebagai media untuk melalukan komunikasi data. Kecepatan akses, jangkauan serta harga peralatan yang digunakan untuk membangun sistem wireless-pun sudah relatif dapat dijangkau oleh pengguna komputer dari kalangan perorangan atau individu sekalipun. Dan yang tidak kalah pentingnya ada kemampuan yang bersifat “mobile”, sehingga dapat dipergunakan dimana saja.

      Pengguna komputer sangat dimanjakan untuk dapat melakukan komunikasi melalui jaringan wireless. Cukup dari tempat duduk dengan hanya menggunakan sebuat laptop / notebook atau bahkan sebuah handphone yang memiliki fasilitas koneksi wireless dan tidak dipusingkan lagi dengan carut-marutnya kabel, para pengguna komputer tersebut dapat melakukan aktivitasnya. Misalnya : melakukan browsing ke internet, membaca atau mengirimkan e-mail ke rekan-rekan bisnis, melakukan teleconference, koneksi ke jaringan Instant Messenger milik Yahoo, MNS, Google, Jaber, dll.

      Dewasa ini sistem komunikasi wireless-pun banyak pasang pada fasilitas-fasilitas umum seperti : hotel, cafĂ©, mall, bandar udahara, kampus, dll. Fasilitas sistem komunikasi dengan media wireless tersebut dikenal dengan istilah hotspot. Hotspot-hotspot tersebut banyak dipasang pada area-area publik, mulai dari yang free hostpot sampai dengan yang harus membayar untuk dapat melakukan koneksi ke sistem wireless dan mengakses internet melalui hotspot-hotspot yang telah disiapkan atau dibangun oleh pada penyedia jasa internet seperti : Indosat M2, CBN, Indonet, dll.

      Sistem komunikasi wireless yang dibangun agar dapat diakses oleh semua orang (free hotspot), bisanya dibangun dengan sistem terbuka (open system). Artinya siapa saja membutuhkan akses (misalnya : internet) dapat langsung melakukan koneksi ke sistem wireless tersebut melalui hostspot-hotspot yang telah disediakan. Biasanya pembangunan fasilitas free hotspot  ini bertujuan sebagai fasilitas tambahan (pelayanan), misalnya bagi para tamu hotel yang sedang menginap mendapatkan fasilitas ini hanya dengan meminta account khusus bahkan pada umumnya tanpa membutuhkan account khusus kemudian tamu hotel tersebut cukup melakukan koneksi ke hotspot- hotspot yang telah disediakan.
      Pada kesempatan ini, penulis akan menjelaskan bagaimana membangun suatu infrastruktur untuk keperluan hostpot area yang akan dapat dipergunakan oleh perusahan kecil dan menengah, termasuk didalamnya untuk keperluan kampus maupun Warung Internet (Warnet).

      Komponen utama pembentuk jaringan tanpa kabel (wireless networking) adalah Wireless Network Adapther baik yang berupa PCI Card, USB Card maupun PCMCIA, Access Point dan Antena (optional).
      Sistem komunikasi wireless pada umumnya bekerja pada frekuensi yaitu 2,4 GHz dan 5 GHz. Area frekuensi 2,4 GHz pada umumnya akan sangat terganggu oleh peralatan-peralatan seperti :
1.   Cordless Telephone
2.   Microwave
3.   Medan magnet yang dihasilkan dari lemari pendingin, mesin air, Air Conditioner, dll.

      Frekuensi jaringan wireless yang digunakan tergantung dari jenis protokol apa yang digunakan pada sistem jaringan wireless tersebut. Standard protokol sitem wireless mengacu pada protokol standar 802.11x yang dikeluarkan oleh IEEE.

Tabel 1. Standar protokol IEEE 802.11x
      Jaringan komputer menggunakan sistem wireless terbagi menjadi dua macam, yaitu : ADHOC Mode dan Infrstructure Mode. Pada ADHOC Mode, setiap komputer yang akan terhubung ke jaringan wireless cukup hanya menggunakan sebuah Wireless Network Adapther, tanpa menggunakan suatu sentral komunikasi (Access Ponit) yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data. Sedangkan pada Infrstructure Mode, disamping menggunakan Wireless Adapther untuk dapat terkoneksi ke jaringan wireless dibutuhkan juga suatu sentral komunikasi (Access Ponit) yang berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data pada sistem jaringan tersebut.


Gambar 1. ADHOC Mode

Gambar 2. Infrastucture Mode

      Infrastruktur jaringan wireless, untuk kepeluan SOHO pada umumnya menggunakan sistem Infrastructure Mode. Penggunaan jaringan wireless ini pada umumnya adalah digunakan untuk melakukan koneksi antara client-client yang bersifat bergerak (mobile) dengan menggunakan perangkat seperti laptop / notebook, Personal Digital Assistant (PDA) maupun Mobile Phone atau handphone yang dilengkapi perangkat koneksi ke jaringan wireless untuk dapat mengakses resource yang ada pada jaringan internal perusahaan atau akses ke jaringan global seperti internet. Pada gambar 3 berikut ini, penulis akan menggambarkan suatu infrastruktur jaringan wireless yang dapat dipergunakan pada suatu perusahan SOHO.
Gambar 3. Infrastuktur jaringan wireless
      Penulis akan mencoba untuk menjelaskan bagaimana mengamankan suatu sistem jaringan wireless pada suatu perusahaan. Penulis menggunakan sebuah Modem Router ADSL buatan vendor 3Com dengan tipe 3CRWDR100A-72 (Office Connect ADSL Wireless 11g Firewall Router). Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat anda lakukan untuk mengamankan sistem wireless yang akan anda bangun, antara lain :

1.   Merubah nama Service Set ID (SSID)
      Secara standar (default), nama suatu SSID yang diberikan oleh setiap vendor peralatan Access Point adalah dengan nama “default”. Pada peralatan yang penulis pakai, nama SSID standarnya adalah “3Com”. Gantilah nama SSID jaringan wireless anda dengan nama, yang tidak menunjukan atau menggambarkan nama dari perusahaan anda.






(a). SSID Standar


(b). SSID yang sudah diganti




Gambar 4. Perbedaan jaringan wireless

2.   Merubah password adminitrator
      Secara standar (default), password administrator dari suatu Access Point yang diberikan oleh setiap vendor peralatan adalah “admin”, “1234”, “cisco”, “password”, dll. Daftar nama password standar (default) dari setiap peralatan komunikasi yang ada dapat dilihat pada website http://www.defaultpassword.com.



Gambar 5. Login ke Access Point menggunakan password standar

Gantilah password administrator mesin Access Point anda dengan ketentuan berikut ini :
a.   Buatlah password yang memiliki panjang antara 10 s/d 12 karakter.
b.   Password yang dibuat harus mempunyai kompleksitas yang tinggi, yaitu dengan membuat password tersebut terdiri dari gabungan : huruf kapital (huruf besar), huruf kecil, angka dan tanda baca (spesial karakter).
c.   Jangan menggunakan password yang sama dengan user name atau nama account.
d.   Untuk memudahkan mengingat password, buatlah password berupa suatu kalimat (passphrase). Misalnya : I Love Water. Kemudian buatlah password tersebut dengan pola-pola tertentu yang akhirnya menjadi sebuah password password yang sangat baik, misalnya: I7ov3w@+3r (yang artinya adalah I Love Water, tanpa tanda spasi).
e.   Gantilah password administrator tersebut secara periodik, usahakan maksimal usia password administrator tersebut diganti setiap 1 (satu) bulan sekali.


Gambar 6. Konfigurasi untuk merubah password standar

      Selain merubah password administrator, lakukanlah juga konfigurasi terhadap berapa lama waktu login ke mesin Access Point. Hal ini biasanya disebut dengan Login Timeout. Hal ini menghindari seorang administrator lupa logout setelah mengkonfigurasi mesin Access Point dan digunakan oleh orang yang tidak berhak.

3.   Membatasi ijin untuk mengkonfigurasi Access Point secara remote
      Lakukanlah konfigurasi pada mesin Access Point, dari IP Address berapakah mesin Access Point ini dapat dikonfigurasi melaui internet. Tentukan IP Address WAN milik perusahaan yang digunakan untuk terkoneksi ke internet (diberikan oleh ISP). Sebagai contoh perusahaan anda mendapatkan IP Address WAN yang diberikan dari ISP adalah 203.130.100.1, sedangkan anda mengijinkan mesin Access Point anda boleh dikonfigurasi secara remote oleh IP Adrress yang berasal dari IP Address 222.124.14.1. Maka untuk dapat mengkonfigurasi Access Point dari IP Address 222.124.14.1 anda cukup membuka web broser anda dan memasukan alamat http://203.130.100.1:8000.

Gambar 7. Konfigurasi untuk merubah password standar

4.   Gunakanlah pengaman (berupa enkripsi) pada jaringan wireless.
      Sistem jaringan wireless pada prinsipnya terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu : sistem terbuka (Open System) dan sistem tertutup (Share Key Authentications). Jaringan wireless dengan sistem terbuka akan memperbolehkan siapa saya dapat terkoneksi ke dalam sistem wireless yang ada dan dapat ditemukan oleh perangkat yang memiliki fasilitas sistem wireless (misalnya : komputer, handphone, PDA, dll). Sedangkan pada sistem tertutup, tidak semua orang yang dapat menemukan sistem wireless dapat terhubung langsung ke sistem tersebut. Biasanya dibutuhkan suatu kunci tertentu (Share Key Authentications) yang sudah ditentukan sebelumnya oleh seorang administrator sistem wireless.

      Secara standard ada 2 (dua) macam pengaman dalam sistem wireless yang populer dipergunakan, yaitu : Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA). Setiap vendor peralatan sistem wireless biasanya minimal menyertakan satu macam sistem pengaman dari sistem jaringan wireless yang juga merupakan standar international yang dibuat dari IEEE. Adapaun sistem pengaman tersebut adalah WEP. Pengamanan menggunakan WEP saat ini sudah mencapai sampai dengan 256 bit.

      Pengaman sistem wireless menggunakan WEP secara umum terdiri dari 3 (tiga) macam, yaitu : 64 bit, 128 bit dan 256 bit. Masing-masing tingkat pengamanan dalam sistem WEP ini memiliki panjang digit untuk pengamanan yang berbeda-beda. Adapun untuk sistem pengamanan WEP 64 bit, akan mempergunakan 5 digit karakter ASCII atau 10 digit bilangan Heksadesimal sebagai Share Key Authentication-nya. Sistem pengamanan WEP 128 bit, akan mempergunakan 13 digit karakter ASCII atau 26 digit bilangan Heksadesimal sebagai Share Key Authentication-nya.  Sedangkan sistem pengamanan WEP 256 bit, akan mempergunakan 29 digit karakter ASCII atau 58 digit bilangan Heksadesimal sebagai Share Key Authentication-nya.


      Pengamanan dengan menggunakan WPA ini merupakan suatu sistem pengamanan yang sifatnya optional, dan biasanya tergantung dari setiap vendor peralatan sistem wireless yang akan menentukan. Sistem pengamanan WPA, akan mempergunakan 8 s/d 63 karakter ASCII Share Key Authentication-nya.

Tabel 2. Perbandingan WEP dan WPA

      Disamping dua pengaman sistem wireless yang tadi sudah penulis jelaskan (WEP dan WPA), sebenarnya masih ada beberapa sistem pengaman wireless yang lain, misalnya saja Radius, WPA-PSK, dll yang biasanya juga dibuat oleh masing-masing vendor peralatan.

Gambar 8. Konfigurasi pengaman sistem wireless menggunakan WEP 64 bit


Gambar 9. Konfigurasi pengaman sistem wireless menggunakan WPA

      Pada gambar 10 berikut ini dapat anda perhatikan antara gambar sistem wireless open system dengan close system. Pada gambar 10.a, terlihat ada 2 (dua) SSID dengan nama Company Hotspot dan Pondok Lakah.Net yang pada masing-masing nama SSID tersebut tertera tulisan “Unsecure wireless network”. Sedangkan pada gambar 10.b juga terlihat ada 2 (dua) SSID dengan nama Company Hotspot yang tertera tulisan “Security enable wireless network (WPA)” yang disertai pula gambar kunci gembok disisi sebelah kiri bawah nama SSID dan Pondok Lakah.Net yang tertera tulisan “Security enable wireless network” yang disertai pula gambar kunci gembok disisi sebelah kiri bawah nama SSID. Pada SSID Company Hotspot menggunakan sistem pengamanan menggunkan WEP 64 bit sedangkan pada SSID Pondok Lakah.Net menggunakan sistem pengamanan menggunakan WPA.






(a) Open System


(b) Close System


(a). Open System

Gambar 10. Perbedaan Open System dan Close System

      Sebaiknya Share Key Authentication pada sistem pengamanan menggunakan WEP maupun WAP dikonfigurasikan langsung oleh administrator jaringan ke komputer client yang akan terkoneksi ke jaringan wireless. Share Key Authentication tersebut juga sebaiknya secara periodik diganti minimal 1 (satu) bulan sekali. Hal ini menghindari client memberikan Share Key Authentication tersebut kepada orang lain yang tidak berhak yang akhirnya bisa digunakan oleh orang-orang diluar dari yang telah ditentukan untuk mengakses jaringan wireless.

5.   Mematikan broadcast SSID (blok broadcast SSID).
      SSID merupakan nama dari jaringan wireless. Adapun sifat dari SSID adalah selalu mem-broadcast nama jaringan wireless tersebut, sehingga setiap peralatan sistem wireless dapat mendengar atau melihat dari SSID yang anda miliki. Untuk menghindari agar nama SSID sistem wireless yang anda akan bangun, sebaiknya nama SSID tersebut di blok untuk broadcast-nya, sehingga nantinya setiap client yang akan mengkoneksikan peralatan wireless-nya ke dalam jaringan wireless yang ada harus dimasukan nama SSID-nya secara manual satu persatu.

Gambar 11. Konfigurasi untuk mem-blok broadcast SSID

6.   Lakukanlah filter MAC Address (MAC Address Filtering)
      Agar sistem wireless yang anda bangun tidak dimasuki oleh orang-orang yang tidak memiliki ijin akses ke dalam jaringan wireless anda, sebaiknya lakukan filter terhadap MAC Address dari masing-masing perangkat (laptop/notebook, PDA, handphone, dll) yang boleh mengakses jaringan wireless anda. MAC Address adalah suatu nomor unik yang berikan oleh masing-masing vendor peralatan aktif komunikasi data seperti Network Interface Card, Router, Switch, Network Camera, dll. MAC Address atau biasa disebut juga dengan Hardware Address terdiri dari dua bagian, yaitu :  3 (tiga) byte kode pabrik (vendor) yang diberikan oleh IEEE dan 3 (tiga) byte nomor serial unik untuk host yang diatur oleh pabrik (vendor).

      Penulisan MAC Address biasanya menggunakan 6 (enam) angka Heksadesimal untuk kode pabrik (vendor) dan 6 (enam) angka Heksadesimal untuk nomor serial. Contoh MAC Address adalah : 00-0C-6E-60-7C-2E. 00-0C-6E adalah nomor kode pabrik (vendor) dan 60-7C-2E nomor serial untuk host. Misalkan seorang adminitrator jaringan wireless hanya memperbolehkan hanya ada 3 (tiga) buah laptop / notebook yang dapat terkoneksi ke jaringan wireless perusahaan. Masing-masing lapotop / notebook. Adapun rincian dari masing-masing laptop / notebook yang diijinkan untuk memasuki jaringan wireless dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Daftar MAC Address yang diijinkan masuk ke jaringan wireless
Adapun konfigurasi dari MAC Address filtering dari sistem jaringan wireless tersebut dapat dilihat apada gambar 12 berikut ini.

Gambar 12. Konfigurasi untuk mem-filter MAC Address

      Demikianlah beberapa cara untuk mengamankan sistem wireless yang nantinya akan dapat diimplementasikan pada perusahaan, warnet, kampus atau sekolah. Tak ada gading yang tak retak, sebaik apapun sistem keamanan yang telah kita lakukan bukan berarti sistem yang telah dibangun sudah sangat sempurna. Hal ini mengingat sistem komunikasi menggunakan gerombang radio seperti wireless dengan protokol IEEE 802.11x ini sangatlah rentan terhadap gangguan serta ancaman keamaman karena memang tidak ada perlindungan secara fisik layaknya pada sistem jaringan menggunakan kabel (wire). Siapapun yang dapat mengetahui adanya sistem wireless mempunyai peluang untuk melakukan kegiatan hacking dan melakukan penyadapan (sniffing)  terhadap lalu lintas data yang melewati jaringan wireless tersebut.

      Sampai dengan saat ini sendiri belum ada protokol wireless lain yang lebih baik selain 802.11x. Berita terakhir yang penulis dapatkan, sedang dilakukan riset untuk mengembangkan protokol untuk wireless yang lebih baik untuk menggantikan protokol wireless saat ini yang sudah dirasa sudah terlalu tua dan rentan terhadap gangguan. Selamat mencoba…

Cara Memakai Multimeter


Seperti yang kita ketahui multimeter adalah alat ukur untuk mengukur arus listrik, tegangan, dan resistansi. Multimeter ada dua, yaitu multi meter analog dan digital. Tentu multi meter analog dapat mengukur lebih akurat dan lebih mudah digunakan daripada muleti meter analog. Oleh karena itu di artikel yang akan saya tulis ini akan dijelaskan tentang cara memakau multi meter analog saja dulu.
bentuk dari multi meter analog yang sering kita lihat adalah seperti ini :
http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/01/tanda2multimeter.jpg
Multimeter
Keterangan dari gambar diatas adalah :

1.       Box multimeter
2.       Cermin, untuk ketepatan membaca skala agar tidak terjadi kesalahan
3.       Jarum indicator / jarum penunjuk
4.       Pengatur jarum penunjuk agar jarum penunjuk berada di angka nol sebelum memulai pengaturan
5.       Terminal + (Positif)
6.       Saklar pemilih untuk memilih alat ukur yang digunakan, jika ingin mengukur resistansi maka saklar diarahkan ke pengukuran ohm meter
7.       Terminal – (Negatif)
8.       Probe, berfungsi untuk mengukur beban dengan meletakkannya pada terminal + dan -. Atau pada output terminal + dan terminal -.
Cara Membaca Skala
http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/01/mulitimeter-scale.gif
Skala Multimeter
Sebagai contoh kita lihat skala yang ditunjukkan multimeter diatas.
Seandainya, saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 250, maka kita akan mengukur tegangan di bawah 250 volt, pada jarum penunjuk diatas maka tegangannya adalah 115 volt.
Seandainya, saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 50 volt, maka skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk diatas adalah 22 volt.
Seandainya, saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 10 volt, maka skala yang ditunjukkan adalah 4,2 volt. Bagaimana? Sudah paham sampai sini?
Kita simpulkan dari contoh-contoh diatas, jika saklar pemilih berada pada batas ukur yang harganya tertera pada skala, maka besarnya harga penunjukkan jarum penunjuk sesuai dengan posisi jarum itu sendiri, jadi kita tidak harus menghitung-hitung lagi tinggal baca saja kira-kira jarum penunjuk itu mengarah ke angka berapa di skalanya.
Sekarang bagaimana seandainya saklar pemilih berada pada batas ukur yang nilainya tidak tertera  pada skala? Untuk menghitungnya digunakan pembacaan skala yang merupakan kelpiatan batas ukurnya.
Sebagai contoh, kita anggap saja pada gambar skala diatas tadi jarum penunjukknya menunjuk ke angka 4, 20, 100.
Misalkan saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 1000, maka digunakan skala 10. Sehingga kita dapat menghitung tegangan yang dihasilkannya sebesar 400 volt, yang diperoleh dari :
http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/01/multimeter1.jpg
Misalkan saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 500, maka digunakan skala 50. Sehingga didapat arus sebesar 200mA, dengan cara :
http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/01/multimeter2.jpg
Jika saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 25mA, maka digunakan skala 250. Sehingga didapat arus sebesar 10mA, yang diperoleh dari :
http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/01/multimeter3.jpg
Begitu seterusnya, pada contoh diatas karena batas ukur 1000 tidak tertera pada skala maka digunakan skala 10. Batas ukur 500 tidak tertera pada skala digunakan skala 50, begitu seterusnya. Bagaimana? Paham sampai sini?
Cara Menggunakan Voltmeter AC dan DC pada Multimeter.
1.       Pastikan terlebih dahulu tegangan apa yang hendak diukur. DC atau AC
2.       Putar saklar pemilih pada posisi V DC untuk mengukur  tegangan DC dan V AC untuk mengukur tegangan AC. Sekaligus tentukan batas ukur yang dipakai
3.       Jika tegangan yang akan diukur belum diketahui besarnya, letakkan saklar pemilih pada batas ukur yang paling besar. Misalnya 1000V, bila tegangan yang akan diukur telah diketahui sebagai perkiraan, letakkan saklar pemilih pada batas ukur yang paling mendekati. Misalnya mengukur tegangan AC dari PLN 220V, batas ukur yang dipakai 250V atau 500V
4.       Untuk mengukur tegangan AC, kabel penghubung dapat dihubungkan dengan sumber tegangan secara bebas. Sedangkan untuk mengukur tegangan DC kabel penghubung harus sesuai, kabel penghubung warna merah dihubungkan ke katup positif, dan kabel warna hitam ke katup negatif
5.       Multimeter harus dihubungkan secara paralel terhadap tegangan yang akan diukur
6.       Hubungkan kabel penghubung ke sumber tegangan yang akan dikur

Cara Menggunakan Amperemeter Pada Multimeter.
1.       Pastikan terlebih dahulu arus apakah yang akan diukur. AC atau DC
2.       Putar saklar pemilih pada posisi mA atau A DC untuk mengukur arus DC dan mA atau A AC untuk mengukur arus AC
3.       Hitung terlebih dahulu berapa nilai arus yang akan diukur. Jika tidak bisa dihitung tentukan nilai kira-kira arus yang akan mengalir melewati rangkaian tersebut
4.       Letakkan saklar pemilih pada batas ukur yang terbesar jika nilai arus yang akan diukur belum diketahui. Jika arus yang akan diukur telah diketahui perkiraannya, letakkan saklar pemilih pada batas ukur yang paling mendekati
5.       Untuk mengukur arus AC kabel penghubung dapat dihubungkan dengan sumber arus dan rangkaian atau beban secara bebas. Mengukur arus DC kabel penghubung harus sesuai. Kabel penghubung warna merah dihubungkan ke kutub positif sumber arus, sedangkan warna hitam ke rangkaian.
6.       Multimeter harus dipasang seri terhadap rangkaian yang diukur
7.       Hubungkan kabel penghubung terhadap rangkaian yang akan diukur

Pengukuran Resistansi Pada Multimeter
1.       Putar saklar pemilih pada posisi Ohm. Selanjutnya putar saklar pemilih sekaligus mementukan batas ukur yang dipakai. Untuk mengetes kabel misalnya gunakan batas ukur x1. Untuk mengukur resistor yang tidak diketahui nilainya gunakan batas ukur yang paling besar. Jika nantinya setelah diukur jarum penunjuk hanya bergerak sedikit ke kiri, maka saklar putar dapat ke batas ukur yang lebih kecil lagi.
2.       Hubung singkatkan kabel hitam dan merah pada multimeter. Atur pengatur nol sehingga jarum penunjuk berada pada tepat nol sebelah kanan skala
3.       Hubungkan kabel hitam dan merah secara bebas ke komponen yang akan ditest. Lihat skala apakah jarum bergerak atau tidak. Jika skala perlu dibaca untuk mengetahui resistansi maka bacalah skalalnya.

Topologi Pada Jaringan Komputer


Topologi jaringan adalah hal yang menjelaskan hubungan geometris antara unsur-unsur dasar penyusun jaringan, yaitu node, link, dan station. Macam Topologi Jaringan ada 5 macam yaitu Topologi Bintang, Topologi Cincin, Topologi Bush, Topologi Mesh, Topologi Pohon. Semua ini merupakan Topologi Jaringan Komputer.
Setiap jenis topologi di atas masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Pemilihan topologi jaringan didasarkan pada skala jaringan, biaya, tujuan, dan pengguna.
TOPOLOGI BINTANG
Topologi bintang merupakan bentuk topologi jaringan yang berupa konvergensi dari node tengah ke setiap node atau pengguna. Topologi jaringan bintang termasuk topologi jaringan dengan biaya menengah.

Kelebihan

  • Kerusakan pada satu saluran hanya akan memengaruhi jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
  • Tingkat keamanan termasuk tinggi.
  • Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
  • Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan mudah.
  • akses Kontrol terpusat.
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan pengelolaan jaringan.

Kekurangan

  • Jika node tengah mengalami kerusakan, maka seluruh rangkaian akan berhenti.
  • Boros dalam pemakaian kabel.
  • HUB jadi elemen kritis karena kontrol terpusat.
  • terlalu penting hub sehinga ketika terdapat masalah dengan hub maka jaringan tersebut akan down
  • jaringan tergantung pada terminal pusat
  • jika menggunakan switch dan lalu lintas data padat dapat menyebabkan jaringan lambat.
  • biaya jaringan lebih mahal dari pada bus atau ring
TOPOLOGI CINCIN
Topologi cincin adalah topologi jaringan berbentuk rangkaian titik yang masing-masing terhubung ke dua titik lainnya, sedemikian sehingga membentuk jalur melingkar membentuk cincin. Pada topologi cincin, komunikasi data dapat terganggu jika satu titik mengalami gangguan. Jaringan FDDI mengantisipasi kelemahan ini dengan mengirim data searah jarum jam dan berlawanan dengan arah jarum jam secara bersamaan.

Kelebihan

  • Hemat kabel
  • Tidak akan terjadi tabrakan pengiriman data (collision), karena    pada satu waktu hanya satu node yang dapat mengirimkan data

Kelemahan

  • Peka kesalahan, sehingga jika terdapat gangguan di suatu node mengakibatkan terganggunya seluruh jaringan.
  • Pengembangan jaringan lebih kaku
  • Sulit mendeteksi kerusakan
  • Dapat terjadi collision[dua paket data tercampur]
  • Diperlukan penanganan dan pengelolaan khusus bandels
TOPOLOGI BUS

Topologi Bus memiliki ciri ciri :

1. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
2. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer
3. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer
4. Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
6. Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
7. Susah melakukan pelacakan masalah 8. Discontinue Support.

Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.

Kelemahan topologi Bus adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.

TOPOLOGI MESH

Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Kelebihan topologi mesh  yaitu:
  • Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
  • Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:
  • Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
  • Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
  • Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
TOPOLOGI POHON
Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi star dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi star yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung atau backbone.

Jaringan komputer dengan topologi runtut (linear topology) biasa disebut dengan topologi bus beruntut, tata letak ini termasuk tata letak umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik sambungan (komputer) yang dihubungkan dengan penyambung yang disebut dengan Penyambung-T dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah penamat (terminator). Penyambung yang digunakan berjenis BNC (British Naval Connector: Penyambung Bahari Britania), sebenarnya BNC adalah nama penyambung bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 (Kabel Sepaksi Thinnet). Pemasangan dari topologi bus beruntut ini sangat sederhana dan murah tetapi sebanyaknya hanya dapat terdiri dari 5-7 komputer.

Macam penyambungan

  1. Penyambung kabel BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke penyambung-T.
  2. Penyambung-T BNC digunakan untuk menghubungkan kabel ke komputer.
  3. Penyambung tabung BNC (BNC barrel connector) digunakan untuk menyambung 2 kabel BNC.
  4. Penamat BNC digunakan ntuk menandai akhir dari topologi bus.

Keuntungan dan kerugian topologi bus beruntut

  • Keuntungan, hemat kabel, tata letak kabel sederhana, mudah dikembangkan, tidak butuh kendali pusat, dan penambahan maupun pengurangan penamat dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
  • Kerugian, deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil, kepadatan lalu lintas tinggi, keamanan data kurang terjamin, kecepatan akan menurun bila jumlah pemakai bertambah, dan diperlukan pengulang (repeater) untuk jarak jauh.
·         Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung.
·         Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.
·         Pada jaringan pohon, terdapat beberapa tingkatan simpul atau node. Pusat atau simpul yang lebih tinggi tingkatannya, dapat mengatur simpul lain yang lebih rendah tingkatannya. Data yang dikirim perlu melalui simpul pusat terlebih dahulu. Misalnya untuk bergerak dari komputer dengan node-3 kekomputer node-7 seperti halnya pada gambar, data yang ada harus melewati node-3, 5 dan node-6 sebelum berakhir pada node-7.
·         Keungguluan jaringan pohon seperti ini adalah, dapat terbentuknya suatu kelompok yang dibutuhkan pada setiap saat. Sebagai contoh, perusahaan dapat membentuk kelompok yang terdiri atas terminal pembukuan, serta pada kelompok lain dibentuk untuk terminal penjualan. Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada dibawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan pohon ini relatif menjadi lambat.

Topologi jala atau Topologi mesh adalah suatu bentuk hubungan antar perangkat dimana setiap perangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).
Dengan demikian maksimal banyaknya koneksi antar perangkat pada jaringan bertopologi mesh ini dapat dihitung yaitu sebanyak n(n-1)/2. Selain itu karena setiap perangkat dapat terhubung dengan perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan maka setiap perangkat harus memiliki sebanyak n-1 Port Input/Output (I/O ports).
Berdasarkan pemahaman di atas, dapat dicontohkan bahwa apabila sebanyak 5 (lima) komputer akan dihubungkan dalam bentuk topologi mesh maka agar seluruh koneksi antar komputer dapat berfungsi optimal, diperlukan kabel koneksi sebanyak 5(5-1)/2 = 10 kabel koneksi, dan masing-masing komputer harus memiliki port I/O sebanyak 5-1 = 4 port (lihat gambar).
Dengan bentuk hubungan seperti itu, topologi mesh memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
  • Hubungan dedicated links menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer lainnya sehingga dapat lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara beramai-ramai/sharing).
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan memengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Privacy dan security pada topologi mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya.
  • Memudahkan proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Meskipun demikian, topologi mesh bukannya tanpa kekurangan. Beberapa kekurangan yang dapat dicatat yaitu:
  • Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. semakin banyak komputer di dalam topologi mesh maka diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O (lihat rumus penghitungan kebutuhan kabel dan Port).
  • Hal tersebut sekaligus juga mengindikasikan bahwa topologi jenis ini * Karena setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya maka instalasi dan konfigurasi menjadi lebih sulit.
  • Banyaknya kabel yang digunakan juga mengisyaratkan perlunya space yang memungkinkan di dalam ruangan tempat komputer-komputer tersebut berada.
Berdasarkan kelebihan dan kekurangannya, topologi mesh biasanya diimplementasikan pada komputer-komputer utama dimana masing-masing komputer utama tersebut membentuk jaringan tersendiri dengan topologi yang berbeda (hybrid network).


Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T-Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Kesulitan utama dari penggunaan kabel sepaksi adalah sulit untuk mengukur apakah kabel sepaksi yang dipergunakan benar-benar matching atau tidak. Karena kalau tidak sungguh-sungguh diukur secara benar akan merusak NIC (network interface card) yang dipergunakan dan kinerja jaringan menjadi terhambat, tidak mencapai kemampuan maksimalnya. Topologi ini juga sering digunakan pada jaringan dengan basis fiber optic (yang kemudian digabungkan dengan topologi star untuk menghubungkan dengan client atau node.).
Pada topologi bus dua ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan men tap Ethernetnya sepanjang kabel.
Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

Ciri-ciri

  1. Teknologi lama, dihubungkan dengan satu kabel dalam satu baris
  2. Tidak membutuhkan peralatan aktif untuk menghubungkan terminal/komputer
  3. Sangat berpengaruh pada unjuk kerja komunikasi antar komputer, karena hanya bisa digunakan oleh satu komputer
  4. Kabel “cut” dan digunakan konektor BNC tipe T
  5. Diujung kabel dipasang 50 ohm konektor
  6. Jika kabel putus maka komputer lain tidak dapat berkomunikasi dengan lain
  7. Susah melakukan pelacakan masalah
  8. Discontinue Support.

Keunggulan dan kelemahan

  • Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain.
  • Kelemahan dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan akan mengalami gangguan.


 

Copyright @ 2013 Sedikit Berbagi ILMU.

Designed by Templateify & Sponsored By Twigplay