Blogroll

Sabtu, 28 Januari 2012

Cara Memakai Multimeter


Seperti yang kita ketahui multimeter adalah alat ukur untuk mengukur arus listrik, tegangan, dan resistansi. Multimeter ada dua, yaitu multi meter analog dan digital. Tentu multi meter analog dapat mengukur lebih akurat dan lebih mudah digunakan daripada muleti meter analog. Oleh karena itu di artikel yang akan saya tulis ini akan dijelaskan tentang cara memakau multi meter analog saja dulu.
bentuk dari multi meter analog yang sering kita lihat adalah seperti ini :
http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/01/tanda2multimeter.jpg
Multimeter
Keterangan dari gambar diatas adalah :

1.       Box multimeter
2.       Cermin, untuk ketepatan membaca skala agar tidak terjadi kesalahan
3.       Jarum indicator / jarum penunjuk
4.       Pengatur jarum penunjuk agar jarum penunjuk berada di angka nol sebelum memulai pengaturan
5.       Terminal + (Positif)
6.       Saklar pemilih untuk memilih alat ukur yang digunakan, jika ingin mengukur resistansi maka saklar diarahkan ke pengukuran ohm meter
7.       Terminal – (Negatif)
8.       Probe, berfungsi untuk mengukur beban dengan meletakkannya pada terminal + dan -. Atau pada output terminal + dan terminal -.
Cara Membaca Skala
http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/01/mulitimeter-scale.gif
Skala Multimeter
Sebagai contoh kita lihat skala yang ditunjukkan multimeter diatas.
Seandainya, saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 250, maka kita akan mengukur tegangan di bawah 250 volt, pada jarum penunjuk diatas maka tegangannya adalah 115 volt.
Seandainya, saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 50 volt, maka skala yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk diatas adalah 22 volt.
Seandainya, saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 10 volt, maka skala yang ditunjukkan adalah 4,2 volt. Bagaimana? Sudah paham sampai sini?
Kita simpulkan dari contoh-contoh diatas, jika saklar pemilih berada pada batas ukur yang harganya tertera pada skala, maka besarnya harga penunjukkan jarum penunjuk sesuai dengan posisi jarum itu sendiri, jadi kita tidak harus menghitung-hitung lagi tinggal baca saja kira-kira jarum penunjuk itu mengarah ke angka berapa di skalanya.
Sekarang bagaimana seandainya saklar pemilih berada pada batas ukur yang nilainya tidak tertera  pada skala? Untuk menghitungnya digunakan pembacaan skala yang merupakan kelpiatan batas ukurnya.
Sebagai contoh, kita anggap saja pada gambar skala diatas tadi jarum penunjukknya menunjuk ke angka 4, 20, 100.
Misalkan saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 1000, maka digunakan skala 10. Sehingga kita dapat menghitung tegangan yang dihasilkannya sebesar 400 volt, yang diperoleh dari :
http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/01/multimeter1.jpg
Misalkan saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 500, maka digunakan skala 50. Sehingga didapat arus sebesar 200mA, dengan cara :
http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/01/multimeter2.jpg
Jika saklar pemilih diletakkan pada batas ukur 25mA, maka digunakan skala 250. Sehingga didapat arus sebesar 10mA, yang diperoleh dari :
http://www.sayelectric.com/wp-content/uploads/2011/01/multimeter3.jpg
Begitu seterusnya, pada contoh diatas karena batas ukur 1000 tidak tertera pada skala maka digunakan skala 10. Batas ukur 500 tidak tertera pada skala digunakan skala 50, begitu seterusnya. Bagaimana? Paham sampai sini?
Cara Menggunakan Voltmeter AC dan DC pada Multimeter.
1.       Pastikan terlebih dahulu tegangan apa yang hendak diukur. DC atau AC
2.       Putar saklar pemilih pada posisi V DC untuk mengukur  tegangan DC dan V AC untuk mengukur tegangan AC. Sekaligus tentukan batas ukur yang dipakai
3.       Jika tegangan yang akan diukur belum diketahui besarnya, letakkan saklar pemilih pada batas ukur yang paling besar. Misalnya 1000V, bila tegangan yang akan diukur telah diketahui sebagai perkiraan, letakkan saklar pemilih pada batas ukur yang paling mendekati. Misalnya mengukur tegangan AC dari PLN 220V, batas ukur yang dipakai 250V atau 500V
4.       Untuk mengukur tegangan AC, kabel penghubung dapat dihubungkan dengan sumber tegangan secara bebas. Sedangkan untuk mengukur tegangan DC kabel penghubung harus sesuai, kabel penghubung warna merah dihubungkan ke katup positif, dan kabel warna hitam ke katup negatif
5.       Multimeter harus dihubungkan secara paralel terhadap tegangan yang akan diukur
6.       Hubungkan kabel penghubung ke sumber tegangan yang akan dikur

Cara Menggunakan Amperemeter Pada Multimeter.
1.       Pastikan terlebih dahulu arus apakah yang akan diukur. AC atau DC
2.       Putar saklar pemilih pada posisi mA atau A DC untuk mengukur arus DC dan mA atau A AC untuk mengukur arus AC
3.       Hitung terlebih dahulu berapa nilai arus yang akan diukur. Jika tidak bisa dihitung tentukan nilai kira-kira arus yang akan mengalir melewati rangkaian tersebut
4.       Letakkan saklar pemilih pada batas ukur yang terbesar jika nilai arus yang akan diukur belum diketahui. Jika arus yang akan diukur telah diketahui perkiraannya, letakkan saklar pemilih pada batas ukur yang paling mendekati
5.       Untuk mengukur arus AC kabel penghubung dapat dihubungkan dengan sumber arus dan rangkaian atau beban secara bebas. Mengukur arus DC kabel penghubung harus sesuai. Kabel penghubung warna merah dihubungkan ke kutub positif sumber arus, sedangkan warna hitam ke rangkaian.
6.       Multimeter harus dipasang seri terhadap rangkaian yang diukur
7.       Hubungkan kabel penghubung terhadap rangkaian yang akan diukur

Pengukuran Resistansi Pada Multimeter
1.       Putar saklar pemilih pada posisi Ohm. Selanjutnya putar saklar pemilih sekaligus mementukan batas ukur yang dipakai. Untuk mengetes kabel misalnya gunakan batas ukur x1. Untuk mengukur resistor yang tidak diketahui nilainya gunakan batas ukur yang paling besar. Jika nantinya setelah diukur jarum penunjuk hanya bergerak sedikit ke kiri, maka saklar putar dapat ke batas ukur yang lebih kecil lagi.
2.       Hubung singkatkan kabel hitam dan merah pada multimeter. Atur pengatur nol sehingga jarum penunjuk berada pada tepat nol sebelah kanan skala
3.       Hubungkan kabel hitam dan merah secara bebas ke komponen yang akan ditest. Lihat skala apakah jarum bergerak atau tidak. Jika skala perlu dibaca untuk mengetahui resistansi maka bacalah skalalnya.

Wahyu Dichkrilah .F

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright @ 2013 Sedikit Berbagi ILMU.

Designed by Templateify & Sponsored By Twigplay